Biografi Tigapagi - Band indie asal Bandung yang berdiri sejak tahun 2006 dengan mengusung genre folkways dan masuk ke dalam 10 Band Terbaik di ajang LA Light Indiefest, seangkatan dengan The Bannery, C.U.T.S, Morning Blue, dll.
Tigapagi adalah salah satu pendatang baru yang sontak mendapat perhatian dari para pecinta musik berkat rilisan perdananya
yang sangat artistik sekaligus konseptual. Musik mereka adalah sebuah pencarian
dan penjelajahan dari musik pop Indonesia. Tigapagi meramu ritme pentatonik musik Sunda ke dalam aransemen musik chamber pop. Album perdana mereka yang berjudul Roekmana’s Repertoire dirilis pada akhir 2013 oleh label rekaman lokal Helat Tubruk dan meraih predikat album kedua terbaik 2013 versi majalah Rolling Stone Indonesia. Lewat album ini mereka menawarkan sebuah karya segar dan interpretasi unik dari musik pop Indonesia masa kini.
Nama Tigapagi, diambil dari sebuah pandangan atau paradigma akan sebuah titik waktu, masa dimana semuanya akan segera diawali yang juga bersamaan dengan saat dimana semuanya sedang berakhir. Masa tergelap menunggu sebuah benih kecerahan.
Awalnya Tigapagi hanyalah sebuah penamaan dari sekumpulan karya-karya berupa track-track lagu yang telah di-bajak-kan dengan hasil cukup memuaskan di wilayah kampus daerah Bandung Timur sekitar tahun 2004 akhir lalu.
Karya-karya Tigapagi tersebut sebenarnya milik salah seorang mahasiswa bernama Sigit dan karya-karyanya tersebut direkam dengan menggunakan komputer sahabatnya, dan bukan komputernya sendiri. Setelah melalui proses berpikir yang cukup panjang Sigit pun mengajak dua orang kakak beradik sahabat terbaiknya Eko dan Prima. Di tahun 2006 terbentuklah sebuah formasi trio. Kemudian dengan tujuan memperkaya dan memenuhi jiwa musik yang diciptakan, dua orang sahabat bergabung bersama Tigapagi. Mereka adalah Indra dan Alfa. Maka kini akhirnya Tigapagi telah menemukan raganya.
Kings of Convenience, Paul Simon & Arthur Art Garfunkel, Bob Dylan, bahkan nuansa Musik Soundscape dari nama-nama seperti Sigur Ros, Slow Dive, Cocteau Twins, Explosions In The Sky, atau bahkan Brian Eno adalah influence dari music Tigapagi, tak hanya itu musisi lokal seperti : Leo Kristi, Ebiet G Ade dan lantunan hangat Bimbo, harmoni-harmoni tradisional klasik Mang Uking Sukri. Dan perpaduan musiknya dimainkan secara serentak bersamaan oleh Tigapagi maka, mereka menyebutnya Musik Experimental Folk acoustic pop.
Personil Tigapagi:
- Eko Sakti Oktavianto (Guitar, Bass)
- Prima Dian Febrianto (Guitar)
- Sigit Agung Pramudita (Guitar, Voice/Humming)
Sign up here with your email
Silahkan berkomentar tentang ini... ConversionConversion EmoticonEmoticon